Sabtu, 20 Februari 2010


...Tak ada yang muluk dari obat flu dan air putih
Tapi kamu mempertanyakannya
seperti putri minta dibuatkan seribu candi dalam semalam."



-----------



Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit

Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,"

Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...

Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri

Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...
Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit

Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Dan berbisik :
"Selamat tidur, tak perlu lagi bermimpi bersamaku..."

Wahai tuhan, jangan lagi bilang itu terlalu tinggi

("Dee")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar